Penulis : Trias Ferryomaidried 6211
pendamping-desa.com-Beberapa waktu lalu PPK I mengeluarkan surat terkait Kendala Penggunaan Aplikasi DRP Versi 2, dimana DRP mengalami gangguan server yang mungkin saja sesuai dengan analisa sebelumnya dikarenakan adanya peningkatan traffic diluar kapasitas, kami rasa surat ini juga berlaku untuk semua PPK dan solusi yang sangat masuk akal untuk penyelesaian rekom gaji jika tidak demikian maka semua TPP akan tetap mengalami keterlambatan penggajian.
Sekarang banyak TPP kembali lagi beraktifitas seperti biasa karena memang cuti bersama sudah berakhir, namun kenapa sampai dengan diawal bulan april DRP tetap sulit di akses?, jawabannya tetap sama seperti semula "traffic yang begitu padat", ini menandakan banyak yang tidak memperhatikan isi dari surat yang telah disampaikan, jika setengah saja dari TPP di seluruh Indonesia menerapkan isi dari surat ini maka DRP bisa running setidaknya mencapai 80% normal.
Dengan pengalaman ini maka timbul lah dibenak saya, bagaimana jika DRP juga dibuat berbasis Web seperti halnya Aplikasi Monev DD, Indeks Desa, Evkin DRP, dan lain-lain tanpa harus menghilangkan Aplikasi DRP Mobile, mungkin saja ini akan menjadi sistem yang power full kedepannya tanpa mengalami gangguan yang berarti, secara aplikasi berbasis web sangat ringan untuk digunakan di server cloud ataupun lainnya. Maka timbul lagi pertanyaan, kenapa Monev DD tidak mengalami gangguan ketika DRP trouble?, apakah karena berbasis Web?, tentu saja tidak, Monev DD juga bisa saja sulit diakses jika diwaktu yang bersamaan seluruh TPP berusaha masuk ke dalam sistem, berdasarkan beberapa tracking ip addres Monev DD berada di perangkat yang berbeda dengan server DRP Mobile namun masih dalam satu gedung saja, ini terlihat dengan alamat DNS yg sangat dekat dengan DRP Mobile.
Jika saja di analogikan, katakanlah kita punya satu tujuan yang sama dan tempat tinggal yang sama, misal semua TPP se Indonesia tinggal di Bandung dan ingin berangkat ke tujuan kantor Kemendesa yang ada di Jakarta, dan kita sama-sama melewati jalan tol dengan waktu berangkat yang saling berdekatan artinya setiap 10 menit 1 TPP yang berangkat menuju Jakarta, sehingga di pintu gerbang tol akan mengalami antrian yang begitu panjang (katakanlah ini sistem login DRP) sehingga mengalami kemacetan tidak seperti biasanya, oleh karena itu untuk masuk tol saja sudah mengalami kesulitan bagaimana mau tiba ke Jakarta tepat pada waktunya.
Padahal jika kita perhatikan lagi, pintu gerbang tol Bandung - Jakarta tidak hanya satu namun ada alternatif lainnya hanya saja kita lebih terbiasa dan fokus dengan satu hal, TPP sudah diberi solusi untuk pengisian DRP maka tinggal kita saja yang melaksanakannya. Semoga tulisan ini dapat dipahami dan bermanfaat untuk kita semua.
Sekedar informasi, hampir banyak Kementerian/Lembaga menyimpan server di Gedung Cyber, termasuk Kementerian Desa.
OpenIXP berlokasi di Gedung Cyber, yang beralamat di Jl. Kuningan Barat Raya No. 8, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12710, Indonesia.