![]() |
Kepala Desa dan Tantangan Transformasi Digital |
pendamping-desa.com-Transformasi desa menjadi Desa Digital bukan sekadar wacana, melainkan suatu keniscayaan di era modern.
“Transformasi Digital untuk Pembangunan Daerah Berkelanjutan”, lebih dari 12.000 desa di Indonesia ditargetkan untuk dipercepat layanan internetnya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa melalui akses terhadap informasi, pendidikan, kesehatan, serta mendorong ekonomi berbasis teknologi. Namun, meskipun potensi Desa Digital sangat besar, pelaksanaannya menghadapi banyak tantangan yang harus diselesaikan dengan pendekatan lintas sektoral dan kolaboratif.
Potensi Desa Digital dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Konsep Desa Digital secara langsung menawarkan berbagai manfaat bagi masyarakat pedesaan. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memungkinkan masyarakat desa untuk lebih terhubung dengan dunia luar, memberikan akses ke sumber daya yang sebelumnya sulit diakses. Salah satu aspek penting yang telah berkembang pesat adalah penggunaan e-commerce lokal, Contohnya seperti Shopee, Buka Lapak, Tokopedia, dll memungkinkan produk-produk desa dipasarkan secara lebih luas. Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan membuka lapangan pekerjaan baru, khususnya bagi generasi muda yang lebih familiar dengan teknologi digital.
Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan desa untuk meningkatkan efisiensi dalam pelayanan publik. Dengan sistem administrasi berbasis digital, masyarakat dapat mengurus berbagai keperluan administratif seperti pembuatan KTP atau izin usaha secara online. Penggunaan teknologi ini mengurangi birokrasi yang berbelit-belit dan meningkatkan transparansi dalam tata kelola desa.
Tantangan Struktural: Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia
Namun, implementasi digitalisasi desa tidak berjalan mulus tanpa hambatan. Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan infrastruktur digital di desa-desa. Meskipun penetrasi internet di Indonesia mengalami peningkatan, masih banyak desa yang belum mendapatkan akses internet stabil. Bahkan di beberapa daerah, desa yang telah memulai digitalisasi justru mengalami stagnasi akibat koneksi internet yang tidak memadai.
Selain infrastruktur, sumber daya manusia di desa juga menjadi tantangan utama. Banyak perangkat desa yang belum memiliki keterampilan digital yang memadai, baik dalam hal penggunaan perangkat keras maupun perangkat lunak. Meski beberapa program pelatihan telah diselenggarakan oleh pemerintah, upaya ini belum sepenuhnya merata dan konsisten di seluruh desa. Kurangnya literasi digital di kalangan perangkat desa serta masyarakat pada umumnya menjadi kendala dalam memanfaatkan teknologi secara maksimal. Bahkan, ditemukan bahwa beberapa SID tidak aktif lagi karena kurangnya pengelolaan yang berkelanjutan.
Kendala Kultural dan Regulasi yang Menghambat
Selain tantangan struktural, kendala kultural juga menjadi faktor yang signifikan. Masyarakat desa, terutama yang lebih tua, seringkali merasa asing dengan teknologi digital dan lebih nyaman dengan sistem pelayanan konvensional. Untuk mendorong perubahan ini, peran kepala desa atau tokoh masyarakat sangat penting dalam membangun kesadaran akan manfaat digitalisasi. Tanpa adanya dukungan dan pemahaman dari masyarakat, program digitalisasi akan sulit diterima dan diimplementasikan secara efektif. Di sisi lain, regulasi terkait pengelolaan SID masih belum terintegrasi dengan baik. Perbedaan format dan standar SID di berbagai desa menyebabkan inkonsistensi dalam penerapan. Hal ini diperparah dengan lemahnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, yang menyebabkan beberapa desa tidak mendapatkan dukungan yang cukup dalam implementasi SID.
Baca Juga: Cara Daftar Online BUMDes dan BUMDes Bersama
Desa Digital membawa harapan besar bagi pembangunan pedesaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Namun, tanpa penyelesaian terhadap berbagai tantangan struktural, kultural, dan regulasi, digitalisasi desa akan sulit untuk mencapai potensinya secara maksimal. Pemerintah, perangkat desa, dan masyarakat harus bekerja sama secara erat untuk mewujudkan Desa Digital yang tidak hanya modern, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan lokal dan memberdayakan masyarakat desa secara menyeluruh.
Tags:
KABAR DESA